Minggu, 16 Maret 2014

Evakuasi Truck Terjebak Di Kaliworo Selingi Giat Pembuatan dan Pemasangan Rambu Jalan dan Pengerasan Badan Jalan

Kemalang 16 Maret 2014
Empat kali kecelakaan Truck yang terjadi dalam 2 Minggu di ruas jalan Panggang hingga Balerante membuat Kami Rescue Turahan Awu mencoba berpikir untuk mengurangi terjadinya hal yang sama sehingga kami jajaran Rescue Turahan Awu Induk Balerante 907 merencanakan Pembuatan dan Pemasangan Rambu rambu di ruas jalur tersebut yang isinya pesan kepada pengendara untuk lebih berhati-hati dan mengingatkan kejadian yang sering terjadi. Kegiatan tersebut sempat tertunda karena sudah direncanakan sejak Seminggu kemarin yaitu pembuatan rambu2 Jalan di lintas Kepurun menuju Balerante di dukuh Banjarjo, dan Suren, Desa Panggang Kemalang Klaten dan Dukuh Tegalweru Balerante guna memperkecil terjadinya kecelakaan truck pengangkut pasir di dekat pertigaan Banjarjo Panggang yang jaraknya kurang dari 50 meter dari Posko Rescue Turahan Awu yang merupakan titik rawan kecelakaan. kegiatan yang sama juga dilakukan yaitu pengerasan badan jalan didepan Posko Rescue Turahan Awu IInduk Balerante yang sering dipergunakan sebagai parkiran jika banyak yang datang ke posko.

Pembuatan Rambu Sederhana
 

Mencari Batu Untuk Pengerasan Badan jalan
 
         Namun sebelum selesai kurang lebih jam 11:00 WIB kegiatan Sempat Tertunda lagi akibat hujan kemudian sekitar satu jam setelahnya dari frekwensi kami 149075 di informasikan ada truck yang terjebak di aliran lahar hujan diatas cekdam 1 kaliworo kurang lebih 300 meter, Selanjutnya kami Satu SRU meluncur ke kaliworo dengan beberapa motor dan Satu Unit Tangki BPBD ke lokasi namun tangki tidak bisa sampai di lokasi terjebaknya truk karena jalur terputus lagi sehingga dari titik parkirnya tangki di sebelah cekdam 1 kami jalan kaki sambil membawa peralatan.
Kemudian samapai di lokasi, sebuah Truck H 1810 EG dengan Sopir Triyono 32 warga Seban, Plumbon, Suruh, Salatiga terjebak dilokasi tambang pasir manual warga dengan kondisi ban belakang terbenam sebagian dan As roda belakang truk patah sehingga walau mesin truk hidup namun tidak mampu mengerakan roda belakang. mengingat cuaca masih mendung kami segera melakukan evakuasi dengan bantuan truk yang lain untuk menarik, namun beberapa kali sempat gagal dan akirnya ban belakang di dongkrak kemudian bawah ban di beri batu-batu untuk menahan ban. selanjutnya sambil ditarik truk dan didorong puluhan relawan akirnya truk dapat segera di bawa naik ke Karangbutan Sidorejo.
         Dari hasil wawancara kami, Sopir mengaku sempat panik dan lari naik meninggalkan truck di kaliworo, karena walau aliran masih kecil namun sempat selalu bertambah kapasitas aliranya. kemudian setelah kembali surut akirnya sopir kembali ke lokasi truck dan meminta bantuan kepada kami untuk mengevakuasi trucnya. dan membutuhkan -+ 45 Menit dalam proses evakuasi. kesulitan yang dihadapi adalah truk penarik selalu Nyelip hanya ban nya saja yang berputar sementara truk ga mau jalan.dan setelah truk sampai di karangbutan Sidorejo kami langsung mengambil seling kami yang tadi digunakan untuk menarik dan pamitan pulang kembali ke posko melanjutkan giat.  

 



          Sesampainya diposko langsung melanjutkan pengecoran badan jalan. setelah itu kami menerima kunjungan Bapak H Sriwinoto SH dan Rombongan (pak Nur Cahyo, Pak Eko, dan Pak arif) di Posko Rescue Turahan Awu Induk Balerante Kami banyak diskusi tentang Jalur Evakuasi dan Early Warning Sistem terkaid Potensi Ancaman Bencana Dilereng Merapi. dan hasilnya Pak Win Menyampaikan akan Segera mengkomunikasikan dengan pihak terkaid termasuk Pemerintah Sleman untuk pengaturan dan Pembagian antara jalur Evakuasi dan Jalur Galian C. disamping itu juga ber rencana akan melakukan pengadaan Radio untuk masyarakat Seiring dengan segera terselesaikanya pembuatan Radio Komunitas Induk Balerante 907 untuk kebencanaan dan Pemasangan CCTV di beberapa titik di kali woro dan sekitarnya guna kepentingan pemantauan situasi di alur sungai dan ke Gunung Merapi.
Kunjungan Kepala BPBD Klaten
          Di waktu yang sama teman-teman memasang Rambu Di Balerante Selatan, dan Suren, yaitu peringatan kepada truck pasir yang isinya "Turunan Panjang Pastikan Gigi Satu" dan "Pakai Gigi Satu Turunan Panjang" dan Banjarjo 3 Titik di Banjarjo "Hati-hati Rawan Kecelakaan" Kami Menghimbau kepada Sopir Truck Pasir untuk pakai Gigi Satu karena Seandainya rem tidak berfungsi maka kecepatanya tidak akan terlalu kencang dan sisopir masih relatip bisa mengendalikan trucknya. apalagi jika truk yang rem anginya masih ber fungsi dengan gigi satu akan mampu memberhentikan laju mobilnya.
 Pengerasan Badan Jalan Depan Posko
 



Pemasangan Rambu Jalan








Selasa, 11 Maret 2014

Masyarakat dan Tambang Galian C Kemalang

         Berbicara masalah penambangan galian C dengan menggunakan alat berat tentunya kontrofersi, tergantung dari sudut mana kita memandang, dan ini kami selaku relawan mencoba memandang sebagai masyarakat yang berada di wilayah sekitar penambangan.
         namun sebelumnya mari kita simak dengan seksama dulu video dokumenter yang telah kami kumpulkan dari hasil wawancara kami dengan perwakilan pemilik lahan yang berada di area penambangan, pengelola alat berat dan warga yang dapat ikut bekerja mencari rejeki pada lokasi penambangan.
http://www.youtube.com/watch?v=xUi7mtu2NzM


Dari video tersebut dapat kita simpulkan bahwa ternyata menurut warga sekitar dalam hal ini pemilik lahan, pengelola dan warga yang mau bekerja sangatlah berarti. ketika tidak ada tambang artinya lahan yang merupakan hamparan cadas yang tidak dapat diolah itu tidak akan dapat diolah dan ditanami, kemudian pertumbuhan ekonomi warga juga jelas terlihat karena selain pemilik lahan mendapatkan tambahan modal usaha juga menyediakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi kompetisi kerja di alur kali woro.
        Selanjutnya dari aspek lingkungan yang semula peresapan air hampir tidak ada karena lapisan cadas setelah terbuka akirnya air meresap ke bawah dan dari hasil pengamatan kami lahan bekas tambang yang dulu sudah napak hijau subur.
       Dari hasil wawancara kami ini ternyata pemilik lahan justru merasa takut jikalau mereka tidak sempat menambangkan lahannya karena keburu ditutup pemerintah. dan ternyata penambangan juga dilakukan di alur kaliworo sedangkan menurut pemerintah potensi lahar hujan dikali woro menjadi bencana sangatlah besar. terlebih pasca lahar hujan Saptu 2 Maret 2014 yang menyeret dan mengubur 1 unit truck yang mengambil pasir tambang manual di kaliworo serta aliran lahar hujan Selasa 5 Maret 2014 yang pasca erupsi merapi 2010 adalah yang paling besar disungai woro.
       Menanggapi hal tersebut atas permintaan pemerintah daerah, Polres Klaten mengumpulkan pihak terkaid dan ternyata tidak hanya penambang saja tetapi juga muspika, muspida, perwakilan relawan yaitu kami dalam rangka koordinasi dalam rangka upaya pendekatan untuk penertipan ke produk aturan yang berlaku. yaitu tentang perijinan yang berdasarkan perda tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten, selanjutnya titik kesimpulan yang dapat kami tangkap dari koordinasi tadi selasa 11 Maret 2014 di Polres Klaten yaitu polres akan membentuk tim monitoring penambangan di wilayah kemalang. dan mulai memberlakukan aturan secara tegas. dan para penambang juga menyampaikan bahwa akan tetap siap mentaati aturan.
       Diforum itu dengan segala keterbatasan kami juga sempat kami sampaikan apa yang kami tau baik dari pengalaman kebencanaan yang selanjutnya berpotensi terjadi diwilayah kami diantaranya Banjir lahar hujan dari merapi yang sejak kami memantau aliran lahar hujan di kaliworo wilayah kemalang belum pernah ada banjir besar yang keluar atau meluap dari alur banjir yang sudah ada di kali woro maupun terkaid predikat yang disandang sebagian wilayah kemalang yang merupakan Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang tidak hanya berhubungan dengan pelarangan tambang namun juga sangatlah menjadi ganjalan masyarakat dalam mengakses permodalan ke penyedia pinjaman karena jangankan yang berada didalamnya, tetapi dekat dengan KRB pun juga sudah mampu membatalkan akses permodalan, belum lagi investasi dari pihak luar yang selalu ketakutan jika mendengar Sekitar Kawasan Rawan Bencana. dan kami berharap semoga segera dilakukan kaji ulang terkaid isi dari Penjabaran Kawasan Rawan Bencana sehingga dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat disekitarnya dalam mengakses kemudahan dalam kehidupan dan usahanya.
       Sehingga dalam hal ini kami Rescue Turahan Awu Induk Balerante 907 berharap semoga andai kata tambang alat berat dikemalang harus ditutup, masyarakat kami tetap bersabar, iklas dan tetap berusaha mencari alternatif pekerjaan yang lain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, karena lapar dapat menimbulkan hal-hal yang kurang baik, sehingga kemalang tetap aman dan ayem tentrem. dan kepada satu dua temen penambang yang sudah bersedia membantu kebutuhan operasional kami dalam berkegiatan, kami ucapkan banyak terima kasih, semoga selalu diberikan kemudahan dalam dalam berusaha oleh Allah SWT. Sebaliknya jika penambangan dikemalang dapat berjalan kembali sesuai aturan yang berlaku tetap selalu mengangkat potensi lokal dan semua pengusaha tambang pasir dapat lebih peduli dalam hal kemanusian dan bukan berarti harus kepada kami Rescue Turahan Awu Induk Balerante 907 yang merupakan komunitas Mandiri yang tidak dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah namun disekitar kita ada banyak komunitas seperti kami yang hanya mengandalkan semangat swadaya dan bantuan pihak lain.

Suharno Pedhut

Minggu, 09 Maret 2014

Hembusan Merapi 10 Maret 2014

Kronologi Menurut BPPTKG
              Tanggal 7 Maret 2014 jam 09:26:57 WIB Terekam gempa Vulkanik dengan Amplitudo maksimum 200 mm, selanjutnya tanggal 9 Maret 2014 jam 20:42:16 WIB Terekam Gempa Tektonik Di 115Km Tenggara Kabupaten Malang Dengan Kedalaman 10 km dan berskala 5,4 SR, Kemudian Tanggal 10 Maret 2014 jam 06:54:22 WIB Terekam event hembusan yang pertama dan terekam di cctv pasar bubar, asap condong ke barat, Jam 06:55:50 WIB Terekam Event hembusan yang ke dua, jam 06:55:59 WIB Terekam Event hembusan yang ke tiga, selanjutnya jam 07:08 WIB Terekam gempa vulkanik A dengan Amplitudo maksimum 200 mm, Dari cctv pasar bubar terlihat hembusan dengan kolom asap setinggi 1500 m, tegak berwarna Coklat. kemudian jam 07:25 Sampai dengan 07:30 hembusan berangsur-angsur berhenti. jam 07:30 WIB info dari masyarakat terjadi hujan abu di desa Umbulharjo, Kepuharjo, Sidorejo, Balerante. kemudian pukul 11:10 WIB kembali terkam hembusan di Merapi dengan intensitas lebih kecil dari kejadian paginya pic.twitter.com/30S5CqklSe. Selanjutnya Via pgm Selo saat ini suhu 22,5*C, kecepatan angin 5,0 km/jam, kelembaban 88% RH arah angin timur. visual kabut. Status NORMAL pic.twitter.com/W9UDSk4nym
              Sementara itu kejadian tersebut kami (rescue turahan awu induk balerante 907) ketahui setelah seismografi merapi yang memancar di frekwensi 165810 meliuk-liuk 10 Maret 2014 mulai sekitar jam 06:50 WIB selanjutnya langsung kami panggil rekan-rekan jajaran rescue turahan awu induk balerante 907 melalui frekwensi 149075 dan 152340 selanjutnya supaya relawan menempatkan diri pada pos-pos pantauanya menyampaikan informasi hasil pantauanya dan memberitahukan kejadian ini kepada masyarakat lereng merapi dan menghimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.
              Didampingi Relawan, masyarakat langsung ngumpul di titik-titk tertentu justru memperhatikan fenomena gunung merapi tersebut, sementara disisi yang lain salah satu anggota kami om geseng justru masuk hutan di atas balerante guna mencari mbahnya yang saat itu sedang melakukan kegiatan di kaki merapi. beruntung aktifitas merapi segera menurun sehingga rekan kami lebih tenang dalam mencari keluarganya.
               Pasca hembusan tadi masyarakat tetap tenang dan sebagian mulai melanjutkan aktifitas keseharian, Sementara jajaran Rescue tarnyaTurahan Awu Induk Balerante 907 tetap bersiaga baik di posko maupun mendampingi masyarakat sekitarnya.

                                                                                                                 Suharno Pedhut





Sumber @BPPTKG

Kamis, 06 Maret 2014

LAKA LANTAS KEMBALI TERJADI DIDEKAT POSKO RESCUE TURAHAN AWU INDUK BALERANTE 907

Truck Baru pun Juga Blong Rem

Panggang, 6 Maret 2014
       Kamis Sore tadi jam 16.15 WIB di ruas Jalan Balerante - Manisrenggo sebuah truck bermuatan pasir K 1975 AE  th 2013 kehilangan kendali akibat blong rem sehingga harus berhenti menabrak pohon durian milik Suwolo Banjarjo, Panggang Kemalang yang tepatnya berada di samping Posko Rescue Turahan Awu Induk Balerante 907. yang pada saat itu dalam keadaan Semua tromol mengeluarkan asap.
      Hal itu diketahui para rescuer yang berada di Posko dan selanjutnya didalam mobil tersebut masih ada Sopir Dwi Heri Murwanto 34 th warga Kunduran Blora dalam kondisi terjepit, bersyukur rescuer segera melakukan penanganan sehingga sopir segera dikeluarkan dengan cara Kabin ditarik sehingga kabin yang sudah ringsek mengembang lagi dan selanjutnya pintu dibuka paksa. sehingga sopir dalam keadaan selamat dan tidak menderita luka serius maupun cidera. evakuasi sopir yang terjepit diperlukan waktu 45 menit.
       Selanjutnya setelah sopir dipastikan baik-baik saja tidak perlu penanganan pihak medis para relawan dibantu masyarakat melakukan evakuasi truck dengan mengunakan Tangki milik BPBD Klaten. Proses evakuasi truk berjalan kurang lebih 90 menit karena relawan yang dibantu masyarakat harus melakukan pembongkaran Baik Muatan yang berupa pasir dan pencopotan As karena terkondisi presneling gigi 1. dan selanjutnya truck berhasil di pindahkan keSeberang jalan sehingga tidak mengganggu lalulintas jalan.